Konflik Subkultur Komunitas Seni Grafiti di Indonesia

Andri Saleh, Annisa Shafa Kinanti, Azis Husaini

Abstract


Seni grafiti adalah salah satu seni visual jalanan yang akhir-akhir ini digandrungi oleh anak-anak muda. Dalam perkembangannya, anak-anak muda tersebut membentuk komunitas seni grafiti di wilayahnya masing-masing sebagai wadah dalam menyalurkan kreativitas, aktualisasi diri, dan eksistensi diri. Seiring berjalannya waktu, komunitas seni grafiti ini semakin bertambah banyak sedangkan ruang publik untuk memajang karya seni visual mereka sangat terbatas. Hal ini justru memicu konflik internal di antara mereka. Masing-masing komunitas membuat wilayah teritorial mereka sendiri dan mengklaimnya sebagai wilayah kekuasaan mereka. Kondisi seperti ini membuat mereka saling merebut wilayah teritorial tersebut. Akhirnya, konflik ini berujung pada insiden penusukan salah satu anggota komunitas seni grafiti yang sedang berselisih dan masuk dalam ranah pidana. Penelitian ini membahas latar belakang konflik antar komunitas seni grafiti dan bagaimana penyelesaian dari konflik tersebut ditinjau dari sudut pandang ilmu komunikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus intrinsik. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah melalui in-depth interview terhadap tujuh orang anggota komunitas seni grafiti, observasi lapangan, dan pengumpulan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden penusukan terhadap salah satu anggota komunitas seni grafiti yang sedang berkonflik itu disebabkan oleh motif eksistensi kelompok. Mereka ingin menunjukkan jati diri, kekuasaan daerah teritorial, sekaligus mendapatkan pengakuan dari sesama komunitas seni grafiti dalam berkarya seni.

Keywords


graffiti; konflik; eksistensi; teritorial; komunitas

Full Text:

PDF

References


I. S. Maulana and Winarno, “Representasi Seni Graffiti dalam Bentuk Geometric pada Media Kanvas,” Sakala Jurnal Seni Rupa Murni, vol. 2, no. 1, pp. 52–64, Jun. 2021.

N. B. Fatma and P. Kurnia, “Seni Mural sebagai Elemen Estetik pada Kafe di Jakarta,” Qualia – Jurnal Ilmiah Edukasi Seni Rupa dan Budaya Visual, vol. 1, no. 2, pp. 113–118, Oct. 2021.

R. F. Arsyadi, “Persepsi Masyarakat terhadap Fenomena Graffiti di Kota Kediri,” Universitas Brawijaya, Malang, 2017.

M. I. Muttaqin, “‘Kromonisasi Vandalisme’ Siasat Seni Komunitas Jogja Street Art Graffiti dalam Merebut Ruang Publik,” UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009.

N. Ardhiansyah, “Setting Fisik Graffiti Tagging sebagai Bentuk Vandalisme di Kota Yogyakarta,” ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur, vol. 5, no. 2, pp. 197–204, Aug. 2020, doi: 10.30822/arteks.v5i2.372.

A. Gabrilin and N. Haniza, “Graffiti Sebagai Lambang Komunikasi dan Eksistensi Diri Bomber di Jakarta,” The Source; Jurnal Ilmu Komunikasi, vol. 1, no. 2, pp. 100–114, 2019.

N. Yohana and F. L. Sani, “Fenomena Komunikasi Anggota Komunitas Graffiti di Kota Medan (Studi Fenomenologi pada Anggota Komunitas Me&art),” Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, vol. 2, no. 1, pp. 1–13, Feb. 2015.

O. B. Wicandra, “Merebut Kuasa Atas Ruang Publik: Pertarungan Ruang Komunitas Mural di Surabaya,” Surabaya: LPPM Universitas Kristen Petra, 2013, pp. 1–11.

T. Kurniasari, “Eksistensi Graffiti sebagai Media Ekspresi Subkultur Anak Muda,” Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.

A. Darisman, “Karya Graffiti sebagai Representasi Persoalan Sosial di Kota Bandung,” Jurnal Humaniora, vol. 5, no. 2, pp. 749–755, Oct. 2014.

C. Castleman, Getting Up: Subway Graffiti in New York. London: MIT Press, 1982.

J. T. Murray and K. L. Murray, Burning New York: Graffiti NYC. California: Gingko Press, 2006.

R. Reisner, Graffiti: Two Thousand Years of Wall Writing. Washington: Cowles Publishing, 1991.

E. L. Abel and B. E. Buckley, The Handwriting on the Wall : Toward a Sociology and Psychology of Graffiti. Westport, Conn.: Greenwood, 1977.

S. Mouzakiotou, “Graffiti Art. Vandalism Overturning the Image of the Urban Landscape or Scope of Communication between Fellow Citizens?,” International Journal of Arts, vol. 10, no. 2, pp. 33–38, 2020.

“Sejarah Graffiti di Indonesia,” Wadezig.com, 2014.

M. Sari, “Efektivitas Mural Graffiti terhadap Kesadaran Berlalu Lintas Warga Kota Banda Aceh,” UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, 2019.

F. L. Sani, “Fenomena Komunikasi Anggota Komunitas Graffiti di Kota Medan (Studi Fenomenologi pada Anggota Komunitas Me&Art),” Jom FISIP, vol. 2, no. 1, Feb. 2015.

N. F. Arifi, “Tinjauan Desain Grafis Kaos Sablon Graffiti di Gardu House Jakarta,” Jurnal Pendidikan Seni Rupa, vol. 2, no. 2, pp. 19–27, 2014.

R. Hendariningrum, “Budaya dan Komunikasi Kesehatan (Studi Pandangan Kesehatan pada Masyarakat Sunda dalam Tradisi Makan Lalapan),” Jurnal Lugas, vol. 2, no. 1, pp. 13–19, Jun. 2018.

P. Laksono, D. T. Kartono, and A. Demartoto, “Subkultur Grunge (Analisis Kritis tentang Konstruksi Realitas Sosial dan Kesadaran Kritis Musisi Grunge di Kota Surabaya),” Jurnal Analisa Sosiologi, vol. 4, no. 1, pp. 17–31, Apr. 2015.

A. Suharyanto, “Punk: Pengamen Jalanan dan Sebuah Subkultur dari Kehidupan Urban di Kota Medan,” Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya, vol. 7, no. 1, pp. 98–105, 2021.

M. Rondhi, “Fungsi Seni bagi Kehidupan Manusia: Kajian Teoretik,” Imajinasi: Jurnal Seni, vol. 7, no. 2, pp. 115–128, 2014.

H. Soetopo, Perilaku Organisasi Teori dan Praktik di Bidang Pendidikan , 2nd ed. Bandung: Remaja Rosdakarya , 2012.

A. H. Nasrudin, F. F. Unsa, F. N. Aini, I. Arifin, and M. A. Adha, “Manajemen Konflik dan Cara Penanganan Konflik dalam Organisasi Sekolah,” TADBIR: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam , vol. 9, no. 1, Feb. 2021.

S. Sunarso, “Mengenal Filsafat Eksistensialisme Jean-Paul Sartre serta Implementasinya dalam Pendidikan,” Jurnal Informasi, vol. 1, 2010.

L. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya , 2017.

R. K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo , 2013.

B. Vogel, C. Arthur, E. Lepp, D. O’Driscoll, and B. T. Haworth, “Reading socio-political and spatial dynamics through graffiti in conflict-affected societies,” Third World Q, vol. 41, no. 12, pp. 2148–2168, Dec. 2020, doi: 10.1080/01436597.2020.1810009.




DOI: https://doi.org/10.31334/lugas.v7i1.3031

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 LUGAS Jurnal Komunikasi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

 

LISTED & INDEXED :