Analisis Kualitas Pelayanan di Era Pandemi Covid-19 dalam Meningkatkan Kepuasan Masyarakat di Kelurahan Kedaung Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan

Abstract

(Analysis of Service Quality in the Covid-19 Pandemic Era in Increasing Community Satisfaction in Kedaung Village, Pamulang District, South Tangerang City)

This study aims to analyze the influence of rubber production, the rupiah exchange rate against the US dollar, and inflation on Indonesia's rubber export volume from 2019 to 2023, both partially and simultaneously. Using an explanatory research method with a quantitative approach, secondary data from the Central Statistics Agency was processed using multiple linear regression analysis through IBM SPSS 29. The findings reveal that simultaneously, the variables of rubber production, exchange rate, and inflation do not significantly affect export volume. Partially, rubber production has a positive and significant effect on export volume, with a (t)-value higher than the critical (t)-table value. Conversely, the exchange rate shows no significant effect ((t)-value < (t)-table). Inflation demonstrates a significant but negative influence, with a (t)-value lower than (t)-table and a significance level of 0.047 (<0.05). The coefficient of determination indicates that 99.7% of variations in rubber export volume are explained by the model, while the remaining 0.3% is attributed to external factors. This study concludes that increased rubber production positively impacts export volume, while inflation acts as a barrier. Although the exchange rate theoretically affects product competitiveness, it shows no significant impact during this period. Recommendations include enhancing rubber production through optimal land management, controlling inflation, and implementing policies to stabilize the exchange rate to support the growth of Indonesia's rubber exports.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produksi karet, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan inflasi terhadap volume ekspor karet Indonesia tahun 2019 hingga 2023, baik secara parsial maupun simultan. Dengan menggunakan metode penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif, data sekunder dari Badan Pusat Statistik diolah menggunakan analisis regresi linier berganda melalui IBM SPSS 29. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, variabel produksi karet, nilai tukar, dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor. Secara parsial, produksi karet memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor dengan nilai (t) yang lebih tinggi dari nilai kritis (t-tabel). Sebaliknya, nilai tukar tidak menunjukkan pengaruh signifikan ((t)-value < (t-tabel)). Inflasi menunjukkan pengaruh signifikan namun negatif, dengan nilai (t)-value yang lebih rendah dari (t-tabel) dan tingkat signifikansi sebesar 0,047 (<0,05). Koefisien determinasi menunjukkan bahwa 99,7% variasi volume ekspor karet dijelaskan oleh model, sementara sisanya sebesar 0,3% disebabkan oleh faktor eksternal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan produksi karet berdampak positif terhadap volume ekspor, sementara inflasi menjadi penghambat. Meskipun nilai tukar secara teori memengaruhi daya saing produk, pada periode ini tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Rekomendasi yang diberikan meliputi peningkatan produksi karet melalui pengelolaan lahan yang optimal, pengendalian inflasi, dan penerapan kebijakan stabilisasi nilai tukar untuk mendukung pertumbuhan ekspor karet Indonesia.