Collaborative Governance dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Garut

Authors

  • Sitti Nurmahida Atika Universitas Padjadjaran
  • Samugyo Ibnu Redjo Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor
  • Dede Sri Kartini Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor

DOI:

https://doi.org/10.31334/transparansi.v8i2.5306

Keywords:

Collaborative Governance, Stunting, Kabupaten Garut

Abstract

(Collaborative Governance in Efforts to Accelerate Stunting Reduction in Garut Regency)

Tingginya angka stunting di Kabupaten Garut mendorong pemerintah daerah melakukan kolaborasi lintas sektor sebagaimana amanat Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Namun, angka stunting di Kabupaten Garut kembali mengalami peningkatan pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan-tahapan collaborative governance dalam proses kolaborasi penanganan stunting di Kabupaten Garut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis studi kasus, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi dan wawancara, dengan teknik penentuan informan dilakukakn secara purposive,  Teori yang digunakan adalah teori collaborative governance yang dikembangkan oleh Morse dan Stephens (2012) yang terdiri atas empat tahapan: assessment, initiation, deliberation, dan implementation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kolaborasi belum berjalan dengan optimal dengan adanya berbagai kendala di setiap tahapannya, seperti ketidaksesuaian pemangku kepentingan, keterbatasan sumber daya, kurangnya aturan dasar kolaborasi, dan hambatan dalam tata kelola serta keberlanjutan program.

Abstract

The high rate of stunting in Garut Regency has prompted the local government to engage in cross-sector collaboration as mandated by Presidential Regulation Number 72 of 2021 concerning the Acceleration of Stunting Reduction. However, the stunting rate in Garut Regency has increased again in 2023. This study aims to analyze the stages of collaborative governance in the process of collaboration in handling stunting in Garut Regency. The method used is qualitative with a case study type, with data collection through documentation and interviews, using purposive informant selection techniques. The theory used is Morse and Stephens' (2012) collaborative governance, which consists of four stages: assessment, initiation, deliberation, and implementation. The results of the study show that the collaboration process has not been optimal, with various obstacles at each stage, such as stakeholder incompatibility, limited resources, lack of basic collaboration rules, and obstacles in governance and program sustainability. These findings provide recommendations for improving collaboration governance so that efforts to reduce stunting can be more effective and sustainable.

References

Afandi, M, N., Sudartini, S., Anomsari, E, T., Novira, Alika. (2022). Collaborative Governance: Suatu Tinjauan Konseptual Model Collaborative Governance dan Implementasi Pencapaian SDGs pada Studi Intervensi Stunting di Pemerintah Daerah. (1st ed). DeepublishPublisher

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of public administration research and theory, 18(4), 543-571.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2021). Flipping book demi keluarga cegah stunting: Buku pintar stunting (Edisi ke-2). BKKBN & Demi Kita.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. (2022). Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kementerian Kesehatan R

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (26 Agustus, 2022). Mengenal Apa Itu Stunting. Diakses pada 15 September 2024, dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting

Erwina, S. (2020). Studi literatur: Dampak stunting terhadap kemampuan kognitif anak. Dalam *Prosiding Seminar Nasional Kesehatan: Peran Tenaga Kesehatan dalam Menurunkan Kejadian Stunting* (Vol. 2, No. 1, hlm. 127–134). STIKes Respati. https://www.ejurnal.stikesrespati-tsm.ac.id/index.php/semnas/article/view/259

Morse, R. S., & Stephen, J. B. (2012). Journal of Public Affairs Education. Teaching Collaborative Governance: Phases, Competencies, and Case-Based Learning. DOI: 10.1080/15236803.2012.12001700

Noor, M., Suaedi, F., & Mardiyanta, A. (2022). COLLABORATIVE GOVERNANCE Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktik (1st ed., Vol. 1). CV.BildungNusantara.

Pemerintah Kabupaten Garut. (2019). Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2019-2024

Pemerintah Kabupaten Garut. (2023). Laporan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Garut Semester I Tahun 2023

Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Presiden Republik Indonesia. (2021). Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting

Rahayu, A., Km, S., Ph, M., Yulidasari, F., Putri, A. O., Kes, M., Anggraini, L., Mahasiswa, B., & Masyarakat, K. (2018). STUDY GUIDE-STUNTING DAN UPAYA PENCEGAHANNYA.

Siswati, T. (2018). STUNTING HUSADA MANDIRI (H. Kusnanto & T. Sudargo, Eds.). HusadaMandiriPoltekkesKemenkesYogyakarta.

UNICEF. (2021). The State of the World's Children 2021: On My Mind—Promoting, Protecting and Caring for Children’s Mental Health. United Nations Children’s Fund. Diakses dari https://www.unicef.org/reports/state-worlds-children-2021

Downloads

Published

2025-12-11

Issue

Section

Articles